KREATIF DAN INOVATIF

Kalahkan jarak untuk tetap produktif bersama jaringan baru.

Akhir Desember 2019, sebuah virus yang bernama corona muncul dan terdeteksi di Cina. Berita itupun sampai ke seluruh negara tidak terkecuali negaraku Indonesia.

Virus corona ini menjadi momok yang menakutkan, karena bentuknya tidak dapat dilihat langsung tetapi begitu mematikan. Dan awal maret 2020 Presiden RI (Jokowi) mengatakan ada 2 orang yang terinfeksi. 

Dan semakin hari orang - orang yang terpaparpun semakin bertambah, kejadian serta kasus pasien - pasien yg terinfeksi itu membuat masyarakat resah, begitu juga denga saya.

Untuk memutas rantai penyebaran covid-19  pemerintahan membuat aturan stay at home (di rumah saja). Stay at home sendiri adalah kita harus tinggal dirumah saja, tidak boleh keluar rumah kalau tidak mendesak sekali, sekolah diliburkan, perkantoran ditutup, tempat - tempat umum ditutup juga, dan kita hanya tinggal dirumah dan mengetahui pekerjaan dari rumah (pekerjaan yg bisa tentunya).

Bagi  sebagian orang " stay at home " mungkin tidak berpengaruh dalam kehidupannya, tetapi tidak dengan saya, saya hanya seorang ibu rumah tangga yang memiliki 3 orang anak ( ketiganya berusia 10 tahun kebawah), dua sudah sekolah yang satunya lagi belum sekolah dan tentunya mereka masih sangat membutuhkan perhatian dan bimbingan.

Hal-hal yang berubah dalam hidup saya selama "stay at home " adalah:

* pertama harus mengajari anak - anak saya di     rumah ( menggantikan guru yang di sekolah ).

* Pendapatan berkurang karena suami tidak            bisa melihat secara langsung pekerjaannya ( terhalang jarak antar kabupaten).

* Beribadah dirumah yang biasanya di gereja  sudah ada yang mengarahkan, tapi dirumah harus bisa mengarahkan diri sendiri dan anak - anak.

Minggu pertama, minggu kedua sampai minggu ke tiga saya mengikuti anjuran pemerintah " stay at home " masih aman - aman saja ( berfikir  " ini gak lama koq, bentar lagi juga akan normal). Tapi memasuki satu bulan keresahan, kekawatiran, kejengkelan mulai datang dalm hati dan fikiran, bagaimana tidak? Tabungan yang dikumpul selama ini sudah habis buat biaya sehari - hari, belum lagi anak sudah mulai bosan dan jenuh, dan stres menghadapi situasi yang selalu dirumah, ibadah yang kami lakukan sepertinya bermain - main karena anak bosan mengikuti ibadah dewasa ( walaupun Tuhan pasti maklum dengan keadaan itu).

Dari fikiran buntu dan rasa jenuh, saya mulai membuat kegiatan ( usaha ) menitipkan makanan di warung - warung, saya membeli makanan kering ( cemilan ) dari pasar dan saya bungkus dalam bungkusan - bungkusan kecil dan saya titipkan di warung - warung skitar.

Keinginan saya tidak sampai di situ saja, saya berkeinginan bisa berkembang dan menghasilkan biarpun hanya di rumah, #kalahkan jarak jaringan 3 Indonesia. Sayapun membuat chanel youtube saya ( chanel Gereja yg Esa) dengan bermodalkan hp, dan saya membuat konten lagu - lagu rohani ( sekarang masih tahap awal). Dalam membuat konten banyak ilmu yang saya ambil dari setiap pemilihan materi, pengeditan dll, banyak juga kesalahan dan kendala tapi saya tetap semangat. Usaha yang saya lakukan juga selama dirumah iyaitu membuat blog tentang kerohanian, sesuai dengan latar belakang pendidikan saya.

Dan dengan semangat juga saya mengikuti Iven Kompasiana ( semoga berhasil )😊.

Masa Covid-19 ini banyak mengajarkan hal - hal positif :

* Saya semakin dekat dengan keluarga,              semakin  memahami karakter setiap anggota keluarga.

* Bisa ibadah bersama setiap minggunya, berusaha memberi contoh bagi anak dalam beribadah.

* lebih kreatif ( berusaha membuat kue dirumah untuk makanan anak - anak ) 

* lebih sabar

*terakhir bisa membuat youtobe sendiri, blog sendiri, menitipkan makanan di warung - warung (usaha), dimana usaha ini semua baru bagi saya. Dan akan saya usahakan untuk mejalankannya walaupun nantinya wabah Covid - 19 berlalu.

Dan sekarang saya sudah mulai beradaptasi dengan keadaan dan saya berharap anggota keluarga saya yang lainpun begitu dan juga sobat semua, kita harus yakin setiap kejadian pasti Tuhan punya tujuan baik dalam hidup kita.

Badai pastilah berlalu.

Salam kasih,


https://bit.ly/2XqKZMI


N C H





Komentar

Postingan populer dari blog ini

KITA SATU DALAM TUHAN

KRISTOLOGI KRISTEN